0
Bagi pecinta Blackberry, Anda tentu sudah cukup sering mendengar Blackberry Curve 8520 alias Gemini yang merupakan handset low end besutan Research in Motion (RIM). Sayangnya, per September awal smartphone ini masih belum bisa masuk Indonesia karena satu dan lain hal. Tapi jangan kuatir, Review1st sudah memegang dan mengutak-atik Blackberry Curve 8520 atau kita singkat saja dengan panggilan akrabnya, Gemini. Nah, untuk memuaskan rasa penasaran Anda serta supaya tidak kecele atau kecewa sebelum membeli, ini dia review spesial dariReview1st.
1st LOOK
Poin utama Blackberry Gemini tentu sajaharganya yang ‘murah meriah’.Maksudnya, inilah tipe Blackberry dengan harga paling terjangkau ketimbang saudara-saudaranya yang sudah lebih dulu edar di pasar.
Sebagai catatan, handset yang diulas ini adalah produk Black Market (BM) bukan versi resmi yang dipasarkan untuk Indonesia. Sebenarnya tak ada perbedaan berarti dengan versi resmi kecuali pada garansi dan ‘mungkin’ tercantumnya logo si empunya produk. Misalnya pada Blackberry Gemini yang kami pakai terdapat tulisan T-Mobile di bagian bawahnya.
Oke, mari mulai ulasan dari segi disain. Secara fisik, BlackBerry 8520 alias Gemini memiliki tampilan sepertiBlackberry Javelin atau Tour (sama-sama keturunan seri Curve) dengan QWERTY 36 tombol. Tapi, Gemini lebih mungil dan mampu digenggam secara penuh oleh tangan. Efeknya, tombol pun jadi lebih kecil.
Bodinya dinamis dan tidak terlalu kaku, terkesan ringan karena komponen
casingnya terbuat dari kombinasi plastik dengan karet. Uniknya Blackberry Gemini termasuk smartphone tahan banting. Dalam percobaan melemparnya ke lantai dari ketinggian 1 meter, ponsel ini tetap utuh tak kurang satu apapun.
casingnya terbuat dari kombinasi plastik dengan karet. Uniknya Blackberry Gemini termasuk smartphone tahan banting. Dalam percobaan melemparnya ke lantai dari ketinggian 1 meter, ponsel ini tetap utuh tak kurang satu apapun.
1st TOUCH
Revolusi pada Blackberry Gemini adalah digunakannya TrackPad sebagai pengganti navigasi trackball yang selama ini cukup identik dengan produk pabrikan RIM tersebut. Buat informasi saja supaya tak penasaran, TrackPad adalah tombol navigasi yang mengandalkan sensor yang peka terhadap sentuhan jari. Mungkin kalau pada laptop hampir seperti touch pad pengganti mouse. Modelnya kotak seperti D-pad biasa, dan saat dijajal Review1st cukup sensitif terhadap sentuhan. Kesimpulan kami, TrackPad pada Gemini mampu menjadi alternatif yang tak kalah dahsyat ketimbang trackball.
Blackberry Gemini memanfaatkan sistem operasi v4.6.1, setara dengan Javelin dan Bold. Tentu saja belum secanggih Storm dengan v4.7.1. Tampilan dalam smartphone ini mirip dengan saudara tuanya Javelin baik ikon maupun menu.
Fitur Blackberry standar sudah terbenam pada smartphone ini. Mulai dari Push Mail, yang bisa dimanfaatkan dengan berlangganan layanan BIS/BES operator. Didukung 10 akun email plus setting otomatis. BlackBerry Messenger, Yahoo! Messenger, Google Talk, ICQ, Windows Live dan AIM. Ada pula Office To Go, namun masih versi trial. Memo pad, Voice Note, Facebook, MySpace, YouTube, Twitter (application center).
Kameranya 2 megapiksel tapi tak dilengkapi dengan LED flash dan auto fokus. Selain itu, tersedia pemutar musik/video, Image/Picture Viewer, Voice recording serta beberapa buah game. Sayang, memori internalnya hanya 256 MB (shared). Sementara, aplikasi dari luar pun hanya bisa diinstal ke memori internal.
Tapi untuk bermacam hal lain seperti menyimpan file atau data tersedia slot memori eksternal untuk kartu microSD. Lumayan, buat Anda yang gemar menyimpan berbagai data digital dalam ponsel.
Sedikit kekecewaan pada smartphone ini, yaitu tidak adanya receiver GPS internal, meski tersedia peta digital. Jaringan pun hanya didukung sekelas EDGE. Tapi sedikit terobati dengan kehadiran WiFi, Bluetooth dan kabel data microUSB.
Di kelasnya, BlackBerry Gemini menjadi produk pilihan untuk kebutuhan office dan ber-internet lewat layanan BIS. Imagenya pun masih mantap meski kualitas material bodi agak menurun. Tapi jika melihat urusan kelengkapan fitur, masih kalah dengan beberapa rivalnya (contoh: Nokia E63) pada rentang harga tak jauh berbeda.
Plus: Pushmail, BIS/BES, Wi-Fi, TrackPad
Minus: Tak ada GPS internal, belum 3G
Minus: Tak ada GPS internal, belum 3G